Mengapa spread melebar ?

pelebaran spread

Alasan mengapa spread dapat melebar

Karena spread adalah hasil dari fungsi likuiditas pasar. Spread dapat melebar ketika liquidator menanggapi ketidak pastian arah harga, yang terjadi karena volatilitas tinggi atau pun karena kurangnya liquiditas di pasar. Lucunya seringkali para trader pemula marah-marah karena mengalami pelebaran spread, padahal mereka sendiri dengan sengaja melakukan transaksi pada saat volatilitas sedang tinggi dan banyak news yang terjadi.

Memang semakin susah kemudian untuk membedakan mana pelebaran spread yang asli dengan pelebaran spread hasil dari aksi kenakalan broker, karena sudah dibumbui oleh provokasi dari trader amatir yang tidak paham dasar-dasar transaksi di pasar forex. Sebenarnya saya pribadi justru lebih takut bila trading di broker yang sama sekali tidak melakukan pelebaran spread, no requote bahkan no slippage, karena hal tersebut benar-benar tidak masuk akal, kecuali jika pasar forex itu milik nenek moyang nya.

Saat dimana spread jarang melebar

Pelebaran spread jarang terjadi pada sesi tenang, yaitu waktu dimana tidak adanya news yang mempengaruhi. Umumnya sesi tenang market terjadi ketika sesi perdagangan New York telah ditutup(US Close) hingga beberapa jam sebelum sesi perdagangan Tokyo dibuka(Asia Open).

Saat dimana spread biasanya melebar

variable spread VS fixed spread

Pada umumnya pelebaran spread terjadi karena efek berita, saat new day open candle(harga pembukaan candle daily), dan ketika menjelang weekly close(harga penutupan dihari jumat sebelum market tutup). Dimana pada saat-saat tersebut pasar sering mengalami ketimpangan antara demand dan supply.

Sebenarnya pelebaran spread di broker manapun dapat terjadi dan itu normal, terutama bila keadaan hukum permintaan dan penawaran(supply demand) di pasar tidak seimbang sehingga mengakibatkan terjadinya pelebaran selisih antara harga bid dan ask. Umumnya pelebaran spread terjadi di broker yang mengaplikasikan jenis spread fractional atau variable(spread yang tidak tetap).

Tetapi ada pula broker yang berjenis fixed spread(spread tetap), dan untuk broker jenis ini biasanya mereka tidak melebarkan spread selama spread yang terjadi di pasar masih dalam batas toleransinya, bila spread diluar batas toleransi mereka, maka mereka pun juga akan melebarkan spreadnya bahkan mendelay order kita(beberapa orang mengistilahkannya sebagai kondisi freeze) hal tersebut dilakukan demi menjaga keamanan liquiditasnya.

Namun berhati-hatilah pada broker yang menawarkan spread tetap(fixed spread) yang sangat kecil seperti 1 pips untuk semua mata uang utama(major pair), atau bahkan spread 0 fixed, ini justru broker yang berbahaya. Karena seperti yang kita ketahui bahwa spread di pasar yang sesungguhnya tidak mungkin selalu tetap 1 terus atau bahkan 0. Spread di pasar yang sebenarnya juga bisa berubah-ubah mulai dari 0 hingga diatas 10 pips, nah jika si broker menerapkan spread 0 atau 1 fixed maka tidak mungkin mereka dapat mengcover kerugian bila terjadi pelebaran spread yang signifikan di pasar. Adapula broker yang menawarkan zero spread namun bila kita cermat, sebenarnya komisi yang mereka kenakan pada kita bahkan lebih besar dari cost spread rata-rata. Jadi lebih baik menggunakan jasa broker yang memberi variable spread karena kondisi tradingnya akan sesuai dengan pasar yang sesungguhnya.

Semoga bermanfaat.

Baca artikel lainnya.

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn

Share More :

More

Related Post